Rindu kami padamu ya, Rasul

Langit menjulang, lautan menghantar,

Bumi nan luas, gunung nan tinggi

Setiap manusia itu selalu dibawah kekuasaan Allah S.W.T, tiada yang dapat menandingi-Nya, berbagi dengan manusia adalah kesenangan-Nya. Tiada yang tidak diperuntuk bagi manusia, tinggal manusia menambah, menghias, menjaga dan merawat dan juga menambal sesuatu dengan apa yang di dapat.

Sangatlah kurang pengalaman yang muda dari pengalaman yang tua, meski beda rasa dan jeram yang dilalui, apabila dapat berbagi dapatlah suatu sandaran akan saling berhubungan antara yang lalu dengan yang akan datang.

Banyak pendapat terlontar di hari yang lalu akan tetapi berhenti di hari yang datang. Seperti itulah kiasan yang mungkinnya, akan tetapi tidak semua demikian. Jika diperhatikan dengan baik, tidaklah mudah untuk berpendapat semata hanya untuk hal yang belum tentu.

Dalam hal ini sesuatu yang tidak perlu ada baiknya ditahan, karena ini mencegah dari sesuatu yang tidak diketahui. Dan takut ia dekat dengan fitnah. Dan penyampaian ini bermaksud untuk menambah nilai “jagalah mulutmu”. Jika ada yang ingat tentang sejarah ini semoga ia ingat akan guru besarnya.

Menambah cinta menabur benih dan menuai salamah.

Shalat Lima Waktu

Ibadah seorang muslim salahsatunya adalah mendirikan shalat yang lima waktu. Shalat merupakan sifat yang wajib bagi setiap orang islam. Shalat ibarat symbol bagi ibadah yang paling utama, karena dengannya setiap orang tahu bahwa kita beragama islam. Di dalam shalat terbagi atas dua bagian yaitu wajib dan sunnah. Yang wajib artinya harus dikerjakan, sedang yang sunnah tidak dikerjakan tidak apa-apa, tetapi jika dikerjakan semakin lebih baiklah agama dan dirinya.

Shalat yang lebih baik sangat dianjurkan tumaninanya, yang dimaksud dengan tumanina adalah berhenti sesaat setelah lafadz shalat dan berhenti sesaat setiap ada gerakan perpindahan dari berdiri ke ruku, dari ruku ke sujud dan seterusnya. Apabila tumanina diperhatikan akan terasa shalat itu ke arah khusyu’ yang insya Allah akan menjadikan sempurna shalatnya. Sungguh ini sangat dianjurkan bagi setiap muslim.

Shalat lima waktu itu ibarat membersihkan diri dari kejahatan. Dengan adanya lima waktu kita selalu ingat kepada Tuhan dan diberikan kedekatan hati kepada sang Kholik. Dan barang siapa manusia yang dekat dengan Allah S.W.T insya Allah akan dihindarkan dari kejahatan yang disengaja maupun yang tidak disengaja dari kejahatan yang kecil bahkan sampai dari kejahatan yang besar sekalipun.

Setiap manusia tidak pernah diberitahu akan waktu yang akan berakhir bagi setiap egonya (maksud ego : diri sendiri). Dan dari sinilah kekuatan yang Maha Besar dan Maha Kuasa benar-benar besar dan berkuasa. Secara tak langsung manusia itu diciptakan dari tidak tahu menjadi tahu dan tidak bisa tahu akan sesuatu yang akan terjadi nanti dan hanya sang Kholiklah yang sangat tahu akan hal ini. Jadi waktu adalah hal yang sangat bisa dimanfaatkan di saat waktu itu ada dan waktu berakhir saat waktu itu tidak ada lagi.

Dari tulisan pendek diatas jika disimpulkan : Shalat Lima Waktu itu sangat baik karena ia mengatur waktu antara dua hubungan, yaitu manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhan. Agar keduanya tidak terlepas maka pentinglah shalat lima waktu dalam agama islam. Kelak sangat beguna bagi semua pemeluknya.